TELEPON SELULER DI INDONESIA


Telepon Seluler di Indonesia

1984 - Pada tahun ini telepon seluler masuk ke Indonesia untuk kali pertama dengan teknologi berbasis Nordic Mobile Telephone (NMT)
1985 - 1992 - Pada masa ini telepon seluler (ponsel) yang beredar di Indonesia bebobot sekitar 430 gram atau hampi setengah kilogram. Bentuknya lumayan besar sehingga sangat tidak fleksibel seperti ponsel yang sekarang kita jumpai. Ponsel pada era ini berharga di atas 10 juta rupiah per unit. Teknologi yang digunakan adalah NMT 470 yang merupakan pengembangan dari NMT 450 yang dioperasikan oleh PT Rajasa Hazanah Perkasa. Sedangkan sistem Advance Mobile System (AMPS) ditangani oleh 4 operator yaitu PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo, PT Panca Sakti dan Telekomindo.
1993 - PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital Global System for Mobile (GSM) di pulau Batam dan pulau Bintan.
1994 - PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) mulai beroprasi dan merupakan GSM pertama di Indonesia yang menggunakan SIM Card dengan jangkauan luas.
1995 - Perusahaan Telkomsel berdiri pada 26 Mei 1995 sebagai GSM nasional di Indonesia bersama dengan Satelindo.
1996 - Telkomsel mengeluarkan prodak kartuHALLO. Dan pada tahun yang sama PT Excelcomindo Pratama (Exelcom) beroprasi sebagai operator nasional Indonesia. Pada tahun ini harga ponsel turun menjadi lebih murah pada kisaran Rp, 1 juta per unit.
1997 - Telkomsel mengeluarkan kartu prabayar simPATI yang kemudian disusul dengan Exelcom dengan meluncurkan Pro-XL.
1999 - Pada tahun ini terjadi krisis moneter, akan tetapi tidak mengganggu pada perkembangan jumlah pengguna produk telepon seluler yang mencapai 2,5 juta pelanggan.
2000 - SMS (Short Message Service) mulai digemari oleh pengguna ponsel karena biayanya yang murah. Seperti yang kita ketahui bahwa telepon dan SMS merupakan fungsi dasar dari ponsel dan layanan inilah yang paling banyak digunakan oleh para konsumen di Indonesia.
2002 - Seiring dengan perkembangan teknologi terutama dalam bidang komunikasi layanan telepon seluler pun mengalami kemajuan dengan dilengkapinya fitur GPRS. Pada tahun ini Telkomsel mencoba menambahkan fitur ini kedalam layanannya dengan diuji cobakan pada daerah Bali pada 14 Oktober 2002.
2003 - Dengan kemampuan GPRS dalam mengirimkan data yang lebih besar maka pengguna ponsel diperkenalkan dengan layanan MMS. Layanan ini mampu mengirimkan data berupa pesan, suara dan gambar sekaligus. Pada tanggal 23 Oktober 2003 mulailah diluncurkannya layanan MMS lintas operator untuk pertama kalinya di Indonesia.
2005 - Pada tahun ini munculah teknologi baru pada layanan ponsel. Setelah GPRS yang mampu membawa lebih banyak data, kemudian munculah teknologi 3G yang mampu membawa data lebih banyak lagi dan pengiriman datanya dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat. Pada tahun ini 26 Mei salah satu operator seluler Indonesia yaitu Telkomsel melakukan trial penggunaan fasilitas 3G.
2006 - Teknologi 3G telah dapat dinikmati oleh konsumen ponsel di Indonesia. Fasilitas ini memungkinkan pertukaran data dengan kapasitas yang besar dan berkecepatan tinggi hingga pada ukuran kilobyte. Berbagai pertukaran data multimedia baik audio, video, email dan sebagainya dapat dengan mudah dilakukan. Hal ini juga didukung dengan munculnya ponsel yang memiliki kemampuan multimedia yang canggih dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat luas.
Untuk meningkatkan kemampuannya dalam memberikan layanan yang lebih, banyak sekali operator seluler di Indonesia yang mulai berbenah diri. Salah satunya adalah Telkomsel yang meluncurkan satelit Telkom II pada 24 Februari 2006.
2007 - Setelah 3G berhasil meningkatkan kemampuan ponsel kemudian munculah teknologi baru yaitu HSDPA atau yang juga dikenal dengan 3,5G. Teknologi ini meningkatkan kwalitas pertukaran data melalu telepon seluler terutama pada penggunaan browsing di internet.

Daftar Pustaka:
1.) Dari berbagai sumber